Rabu, 18 April 2012

MAKALAH "SEJARAH BOLA TANGAN (HANDBALL) DI INDONESIA"






ABSTRAK

Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepak bola (futsal), tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade.
           Permainan bola tangan ini mulai berkembang di Eropa, kemudian menjadi salah satu cabang olahraga yang tetap dan teratur dimainkan di sekolah, klub, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Permainan bola tangan, pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang olahraga yang lain dalam lingkup internasional oleh International Amateur Athletic Federation (I.A.A.F), suatu badan yang bertanggung jawab dan sebagai pelindung dari organisasi cabang olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat itu. Sejak tahun 1904, permainan bola tangan mulai berkembang dengan mantap di bawah pengawasan I.A.A.F. makin banyak bangsa-bangsa yang mulai mencantumkan permainan bola tangan dalam kegiatan olahraga mereka dan pertandingan internasional menjadi bertambah populer.
Perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang olahraga lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan kembali. Kemudian dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen. Tujuan dari kongres itu sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali permainan bola tangan. Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan lahirnya International Handball Federation. Organisasi resmi untuk bola tangan di dunia.

BAB I PENDAHULUAN

A.      Latar belakang

Olahraga merupakan suatu kegiatan aktivitas teratur dan terencana dengan bertujuan untuk menjaga kesehatan dan dalam rangka mendapatkan prestasi bagi seorang atlit, Olahraga sangat mudah diterima oleh kalangan masyarakat, banyak masyarakat menghabiskan waktu liburnya pada hari pekan dengan ber-Car free Day, karena olahraga sangatlah murah, menyegarkan, menyenangkan dan menyehatkan. Perkembangan sejarah terus berkembang sampai saat ini selalu ada perbaikan-perbaikan dalam dunia olahraga, namun  sangat hironisnya salah satu cabang olahraga bola tangan untuk di Indonesia kurang diminati bahkan dikalangan masyarakat tidak banyak yang mengetahui tentang olahraga bolatangan (handball) hanya di daerah-daerah tertentu saja sebagian masyarakat berolahraga bolatangan, di sekolah pun hanya di beberapa sekolah yang di ajarkan permainan bolatangan, sangat hironis Olahraga bola tangan yang dapat menimbulkan kerjasama tim, kepedulian sesama mejungjung tinggi sportivitas karena olahraga mengajarkan banyak hal dari peraturan permainan olahraga yang ditaati tidak dilanggar dapat menjadikan perilaku yang disiplin.
Handball adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Handball atau bola tangan sudah ada sejak zaman Yunani Kuno meskipun menggunakan peraturan yang masih kuno namun dengan ditelusuri oleh Homer dan Odyssey yang di gambarkan pada saati itu, dan handball dikenal dengan sebutan “Fangballspiel” atau permainan tangkap bola.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang, dalam dunia olahraga sendiri harus bisa lebih memperhatikan dan membina, bukan hanya saja sekedar materil melainkan terhadap perkembangan cabang olahraga seperti bola tangan bisa lebih di populerkan bukan hanya tugas negara tetapi ini semua menjadi kebaikan  untuk semua tetap melestarikan warisan sejarah olahraga.

B.       Rumusan Masalah dan Batasan

1.      Bagaimana sejarah dan perkembangan Olahraga Bola tangan?
2.      Bagaimana Permainan Olahraga Bola Tangan?
3.      Apa saja peraturan yang digunakan dalam permainan Bola Tangan?
4.      Apa saja pelanggaran yang dapat terjadi di dalam permainan Bola tangan?
5.      Bagaimana Sejarah Perkembangan Bola Tangan di Indonesia?

Batasan  suatu permasalahan yang akan dipaparkan mengenai:

  •  
  • Sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan.
  •          
  • Permainan olahraga bola tangan.
  •          
  • Peraturan yang digunakan dalam permainan bola tangan.
  •          
  • Pelanggaran yang terjadi di dalam permainan bola tangan.
  •            
  • Sejarah perkembangan bola tangan di Indonesia.
  • Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Olahraga Bola tangan.
  • Untuk mengetahui permainan olahraga bola tangan.
  • Untuk mengetahui peraturan yang digunakan dalam permainan Bola Tangan.
  • Untuk mengetahui pelanggaran yang dapat terjadi di dalam permainan Bola tangan.
  • Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Bola Tangan di Indonesia.
  •  
  • Lebar kaki selebar bahu.
  •  
  • Bahu Menghadap ke arah pergerakan bola.
  •  
  • Kepala dan mata menghadap bola.
  •  
  • Bagian atas pinggang condong sedikit kearah bola.
  •  
  • Telapak tangan memegang seluruh permukaan bola.
  •  
  • Siku dibengkokan sedikit mengikuti arah datangnya bola.
  • Bila Menerima bola setinggi dada, posisi telapak tangn membentuk segitiga dengan ibu jari dan jari telunjuk segitiga dengan hampir bersentuhan antara kanan dan kiri.
  • Bila menerima bola setinggi lutut, posisi jari-jari tangan menghadap ke depan dengan kedua jari      kelingking saling bersentuhan.
  • Tekhnik Lemparan Atas Setinggi Bahu.
  • Bola dipegang sampai di atas bahu dan dibawa ke arah belakang kepala.
  • Posisi siku yang memegang bola dibengkokan dengan posisi lengan condong sedikit ke sisi.
  • Pemain mengambil langkah kedepan menggunakan kaki yang berlawanan dengan tangan kemudian memindahkan berat badan dan kaki belakang ke kaki depan.Bagian atas badan tegak kepala diangkat sedikit dan mata memandang ke sasaran.
  •  
  • Hal ini dimaksudkan agar seseorang dapat konsentrasi pada arah lemparan sehingga bola jatuh tepat pada kawan sehingga tidak akan sulit untuk menangkapnya.Saat pemindahan berat badan, lengan membuat ayunan dengan kuat. Pergelangan tangan dilepaskan kebawah diikuti dengan jari-jari saat melepaskan bola. Jatri telunjuk mengarah ke sasaran di akhir gerakan.Lutut dibengkokkan sedikit. Setelah bola lepas lutut diangkat mengikuti berat badan ke depan.
  • Bola terbuat dari kulit disebelah luar dan didalam dari karet, harus satu warna, bundar dan tidak boleh dipompa terlalu keras.
  •  
  • Syarat ukuran bola bila untuk putra keliling bola 58-60 cm, berat bola 425-475 gram dan untuk putri ataupun putra junior serta anak-anak keliling bola 34-56 cm, berat bola 325-400 gram.
  • Pada tiap-tiap pertandingan resmi maka harus ada 2 buah bola yang terdaftar atau didaftarkan, bola-bola inideteliti oleh wasit dan ditetapkan mana yang akan dipakai.
  •  
  • Dalam pertandingan, bola dapat ditukar dalam keadaaan tertentu, seluruh pertandingkan dengan bola yang sama selama memungkinkan. Bola ditukar dengan yang lain apabila:  a. Bola dalamnya sudah kelihatan (pecah).  b. Bola terlempar jauh ketempat yang tak terjangkau (hilang).



C.       Tujuan Penulisan Makalah


D.      Manfaat Penulisan Makalah

Bola tangan termasuk Olahraga yang tidak cukup populer, hanya dikalangan dan di lingkungan tertentu saja olahraga ini dikenal, olahraga ini sudah ada sejak jaman Yunani Kuno hingga saat ini. Dengan dibuatnya makalah ini agar mudahnya pembaca mengetahui sejarah dan bagaimana perkembangan bola tangan sampai saat ini , mudahnya melakukan permainan bola tangan, mengetahui aturan yang seharusnya untuk tidak dilanggar. Sebagai warga negara tanah air kita dapat menambah wawasan tentang sejarah perkembangan Bola tangan yang ada di Indonesia, dapat menjadi tolak ukur untuk bisa lebih meninjau lebih jauh tentang permainan olahraga ini dan dapat memainkan permainan bolatangan (handball) dengan hal demikian Olahraga bolatangan dapat dikembangkan.

E.       Metode Pengkajian Makalah

Penulisan makalaH ini menggunakan metode tinjauan pustaka yaitu mencari sumber-sumber yang relavan dengan judul makalah. Selain itu sumber dalam penulisan makalah ini juga diperoleh dari dunia maya dan mengunduh beberapa sumber dari internet untuk melengkapi isi dari makalah ini.

BAB II LANDASAN TEORI
Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak. Handball dimainkan selama 2 x 30 menit. Penalti dilakukan dari jarak 7 meter. Handball juga dipertandingkan di Olimpiade.

A.   Sejarah Perkembangan Olahraga Bola Tangan

             Permainan bola tangan yang kita kenal pada saat ini, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastic dari Jerman yaitu Konrad Koch. Akan tetapi permainan bola tangan ini tidak dapat langsung menjadi populer pada saat tersebut. Sejak diperkenalkan oleh Koch dan berkembang di Eropa, sampai tahun 1904 hanya sedikit sekali terdengar tentang permainan ini. Setelah perang dunia pertama berakhir, dua orang Jerman yaitu Hirschman dan Dr. Schelenz memajukan dan mempopulerkan kembali permainan bola tangan ini. Pada permulaannya, bola tangan tidak diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum mempunyai badan atau organisasi sendiri.
Peraturan permainan bola tangan ini pada saat itu disusun berdasarkan peraturan dari association football yang disesuaikan dengan bentuk dan pola permainan bola tangan. Salah satu peraturan yang diambil dari sepak bola adalah peraturanoffside, tetapi peraturan ini dirasakan sebagai penghambat dan bukannya melancarkan jalannya permainan. Kemudian peraturan ini dihapuskan, setelah beberapa tahun berjalan. Permainan bola tangan ini mulai berkembang di Eropa, kemudian menjadi salah satu cabang olahraga yang tetap dan teratur dimainkan di sekolah, klub, sekolah lanjutan dan perguruan tinggi. Permainan bola tangan, pertama kali diakui dan disejajarkan seperti cabang olahrga yang lain dalam lingkup internasional oleh International Amateur Athletic Federation (I.A.A.F), suatu badan yang bertanggung jawab dan sebagai pelindung dari organisasi cabang olahraga yang baru tumbuh di Eropa pada saat itu.
Sejak tahun 1904, permainan bola tangan mulai berkembang dengan mantap di bawah pengawasan I.A.A.F. makin banyak bangsa-bangsa yang mulai mencantumkan permainan bola tangan dalam kegiatan olahraga mereka dan pertandingan internasional menjadi bertambah populer. Pada tahun 1926, seiring dengan kemajuan perkembangan permainan bola tangan dan juga cabang olahraga yang baru berkembang lainnya, I.A.A.F membentuk panitia khusus yang mewakili negara-negara dimana permainan bola tangan dimainkan; untuk melihat kemungkinan membentuk suatu peraturan permainan bola tangan yang standar dan seragam, hasil kerja panitia khusus adalah : diakuinya permainan bola tangan sebagai cabang olahraga tersendiri dan adanya kemungkinan dibentuk organisasi federasi bola tangan yang berdiri sendiri.
Tahun 1928 yang bertepatan dengan diadakannya Olympic Games, wakil dari 11 negara mengadakan pertemuan di Amsterdam. Dari hasil pertemuan itu, terbentuklah suatu organisasi federasi bola tangan yang resmi yang disebut International Amateur Handball Federation (I.A.H.F) yang beranggotakan 11 negara. Presiden I.A.H.F pertama adalah Avery Brundage seorang anggota yang kemudian hari menjadi presiden dari International Olympic Committee (I.O.C). Salah satu tugas pertama I.A.H.F di Amsterdam pada tahun 1928 itu adalah menyelenggarakan demonstrasi pertandingan di Olympic Games tersebut. Tahun 1931, hanya tiga tahun setelah I.A.H.F terbentuk, permainan bola tangan dicantumkan dalam acara Olympic Games oleh I.O.C. Pada tahun 1934 anggota dari I.A.H.F bertambah menjadi 25 negara anggota. Permainan bola tangan menjadi suatu cabang olahraga yang populer dan dimainkan di seluruh dunia dan pada tahun 1936, pada waktu dilangsungkannyaOlympic Games di Berlin, permainan bola tangan memperkokoh posisinya dan menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi, Pada Olypmpic Games tersebutnegara tuan rumah berhasil memenangkan medali emas. Dan dua tahun kemudian, Jerman kembali mengulangi keberhasilannya, pada saat kejuaraan dunia I yang diselenggarakan untuk merayakan 10 tahun berdirinya I.A.H.F. Jumlah peserta pada saat itu adalah 10 negara.
Perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang olahraga lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan kembali. Kemudian dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen. Tujuan dari kongres itu sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali permainan bola tangan, Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan lahirnya International Handball Federation (I.H.F) badan/organisasi yang resmi untuk bola tangan di seluruh dunia. Sekretariat, dewan pimpinan dan komisi teknik dari I.H.F berpusat di Basel, Swiss, dan kemudian I.H.F menjadi anggota dari Federation of International Sports Assoaciation. I.H.F sebagai organisasi yang resmi dari cabang olahraga bola tangan diwajibkan menghimpun semua perkumpulan nasional yang beranggotakan klub, sekolah, akademi, universitas dan lain-lain.

B.  Teknik Dasar Permainan Bola Tangan
Teknik Menangkap Bola
Posisi Badan:


      Posisi Tangan:


      Gerakan Keseluruhan:


C.   Teknik Permainan Bola Tangan
            Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Bolatangan (Hand Ball) dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter. Saat berlangsung permainan, pemain setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga gawang dengan waktu main 2x30 menit, teknik dasar yang digunakan seperti dribbling, passing dan shooting.

D.   Peraturan Permainan Bola Tangan


E.   Lapangan, Waktu dan Jumlah Pemain Bola Tangan
            Setiap tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk seorang penjaga gawang, lebih rincinya adalah 6 orang bermain dan 1 orang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah pergantian pemain. Permainan bolatangan ini berlangsung selama 2 x 30 menit atau berkisar satu jam, bola tangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter. 

F.   Pelanggaran dalam Permainan Bola Tangan

·      Bergerak dengan membawa bola lebih dari 3 langkah
·      Memegang bola lebih 3 detik
·      Melempar bola ke atas kemudian di tangkap lagi
·      Menyentuh bola dengan kaki
·      Merebut bola saat dipegang
·      Sengaja melempar bola ke tubuh lawan
·      Memegang bola dalam sikap jongkok atau duduk terlentang
·      Masuk daerah kiper
·      Gerakan yang merugikan lawan (memukul, mrndorong, menarik)

G.   Sejarah Perkembangan Bola Tangan di Indonesia

Permainan Bola tangan di Benua Asia
        Federasi bola tangan asia (Asian Handball Federation) terbentuk pada tahun 1974, pada waktu Asian Games berlangsung di kota taheran. Kemudian pada tahun 1976 federasi ini dikukuhkan secara resmi di Kuwait. Syekikh Fahid Al-Ahmad Al Sabah yang ditunjuk sebagai presiden, menyadari pentingannya permainan bola tangan pada acara Asian Games yang diselengagarakan di Taheran. Federasi bola tangan Asia dibentuk pada saat itu juga dan Syeikh Fahid terpilih dengan suara bulat sebagai presiden dari federasi tersebut. Tokoh dari Kuwait itu seseorang yang mempunyai peranan yang besar dalam menggalang solidaritas dan persahabatan diantara negara-negara Asia melalui Olahraga.
        Pemerintah Kuwait dengan murah hati memberikan dukungan keuangan dan moral untuk membantu kelangsungan hidup A.H.F. Markas besar A.H.F ditetapkan atau berada di Kuwait. Presiden dan A.H.F selalu siap melayani negara-negara yang bersekutu dan juga siap membantu segala sesuatu yang mungkin untuk mempromosikan permainan bola tangan  di negara-negara Asia, anggota dari federasi mulai bertambah dan negara-negara baru mulai memainkan permainan bola tangan ini. I.H.F (International Handball Federation)Pada Asian Games yang diselengarakan pada tahun 1986 di Seoul, Korea Selatan, Indoor handball termasuk olahraga yang dipertandingkan dan pada Asian Games tersebut,beberapa negara yang berhasil menempatkan diri dalam urutan juara Indoor Handball untuk putra seperti asal Korea selatan, China dan Jepang.

Permainan Bola Tangan di Indonesia
       Pada masa lalu, permainan bola tangan mempunyai banyak penggemarnya di Indonesia, khususnya pelajar dan mahasiswa. Bentuk permainan bola tangan yang dimainkan ialah bola tangan dengan 11 pemain (Outdoor handball) dan dilakukan dalam kegiatan intra kulikuler maupun ekstra kulikuler. Pada masa itu juga cukup banyak pertandingan diselenggarakan, baik oleh perguruan tinggi maupun oleh organisasi mahasiswa. Permainan bola tangan pernah mengisi acara pertandingan dalam Pekan Olahraga Nasional, tetapi hanya pada PON ke II yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1951. Peserta pertandingan pada waktu PON II tersebut, hanya terdiri dari emat daerah yaitu: Jakarta Raya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain dalam PON, permainan bola tangan juga pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) yang sekarang berubah namanya menjadi Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS). Bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke-V yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1960, akan tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai akhir orde lama (1965-1966) dan kemudian secara perlahan permainan bola tangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populer lagi, meskipun demikian sampai saat ini permainan bola tangan merupakan salah satu cabang olahraga yang harus diajarkan kepada siswa SMP maupun SMA. Bola tangan juga merupakan mata kuliah wajib di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan dibeberapa Perguruan Tinggi.

BAB III PENUTUP

A.      Simpulan

Sejarah perkembangan bola tangan (handball) yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh tokoh gymnastic dari jerman yaitu Konrad Koch, akan tetapi permainan bola tangan ini tidak langsung populer pada saat itu. Setelah perang dunia pertama berakhir, dua orang Jerman yaitu Hirschman dan Dr. Schelenz memajukan dan mempopulerkan kembali permainan bola tangan ini. Pada permulaannya, bola tangan tidak diakui sebagai cabang olahraga yang berdiri sendiri, karena belum mempunyai badan atau organisasi sendiri. Permainan bola tangan menjadi suatu cabang olahrga yang populer dan dimainkan di seluruh dunia dan pada tahun 1936, pada waktu dilangsungkannya Olympic Games di berlin, permainan bola tangan memperkokoh posisinya dan menjadi salah satu cabang olahraga yang di pertandingkan secara resmi.
            Setelah perang dunia ke II menimbulkan banyak persoalan karena banyak negara yang ikut terlibat dalam perang. Banyak bangsa di dunia tidak mempunyai kesempatan untuk berolahraga karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan. Dengan sendirinya permainan bola tangan dan juga cabang olahraga lainnya mengalami kemunduran. Akan tetapi setelah perang dunia berakhir, para wakil dari negara anggota I.A.H.F mengadakan pertemuan kembali. Kemudian dilangsungkanlah Kongres Internasional di Kopenhagen. Tujuan dari kongres itu sendiri yaitu untuk mencoba menumbuhkan kembali permainan bola tangan. Hasil dari kongres ini adalah pembubaran I.A.H.F dan lahirnya International Handball Federation (I.H.F) badan/organisasi yang resmi untuk bola tangan di seluruh dunia.

            Permainan ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang lawan. Peraturan dari permainan handball ini merupakan aturan cara bermain handball yang sportif dan agar tidak boleh di langgar bagi siapa yang melanggar akan terkena hukuman kartu kuning atau dikeluarkan kartu merah. Perkembangan bola tangan di Indonesia sendiri mengalami kemunduran olahraga handball pernah terdaftar di salah satu multievent ( PON ke II) yang di selengarakanya di Jakarta pada tahun 1951, bahkan pernah mengisi acara dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POM) yang sekarang berubah namanya menjadi (POMNAS) dan bola tangan pernah dipertandingkan pada POM ke-V di Medan tahun 1960, akan tetapi permainan bola tangan ini hanya bertahan sampai akhir orde lama (1965-1966) dan perlahan olahraga bola tangan mengalami kemunduran dan akhirnya menjadi tidak populer lagi. Meskipun demikian sampai saat ini permainanbola tangan masih diajarkan di kalangan SMP maupun SMA tertentu dan bola tangan juga menjadi mata kuliah wajib di Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI Bandung.     

B.   Saran

Dengan mengetahuinya sejarah dan perkembangan olahraga bola tangan, dapat memahami permainan bola tangan peraturan maupun pelanggaran cara permainan bola tangan dan sampai dengan perkembangan bola tangan di Indonesia, untuk pembaca khusunya akan lebih mengenal olahraga bola tangan dan perkembangan olahraga bola tangan yang ada di Indonesia, sudah diketahui bola tangan bisa dikatakan olahraga yang kurang populer di kalangan masyarakat, penulis bermaksud membuat makalah ini selain memenuhi tugas dari bahasa Indonesia juga untuk pembaca bisa mempopulerkan atau lebih bisa mengenalkan Olahraga bola tangan kepada kalangan masyarakat dan dapat mengembangkan prestasi bola tangan di Indonesia.   

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. dll. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: Maulana Media Grafika.

Saputra, M.P.D. (2008) Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Peradaban Dunia? [Online]. Tersedia: http://netsains.com/2008/12/bahasa-indonesia-menjadi-bahasa-peradaban-dunia/.[18 November 2011].

Juraidi. (2010). Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional. [Online]. Tersedia: http://bataviase.co.id/detailberita-10503623.html. [18 November 2011].

Deyya. (2010). Perkembangan Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://deyyya.blog.uns.ac.id/2010/03/07/perkembangan-bahasa-indonesia/. [18 November 2011].

Andrias, S. (2009). Perkembangan Bahsa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://nstens.wordpress.com/2009/10/20/perkembangan-bahasa-indonesia/. [18 November 2011].

Texasindo. (2009). Perkembangan Bahasa Indonesia di Mata Dunia [Online]. Tersedia: http://texasindo.wordpress.com/2009/06/15/perkembangan-bahasa-indonesia-di-mata-dunia/.[18November 2011].