Selasa, 15 Mei 2012

"Tentang Kebugaran Jasmani"

KEBUGARAN JASMANI


A.                Kebugaran Jasmani   
Kebugaran  jasmani menyangkut segala kondisi  tubuh yang membedakan kebugaran seseorang dengan yang lainnya, tergantung bagaimana ia melatih kondisi tubuhnya. Dengan kebugaran jasmani yang terlatih, biasanya akan berdampak besar pada kesehatan manusia tersebut sehingga dengan demikian ia dapat beraktivitas dengan biasanya tentunya dalam kondisi yang bugar. Oleh karena itu kebugaran jasmani mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia untuk melangsungkan kehidupannya.
 Sejalan dengan yang dikemukakan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) bahwa sehat terdiri dari sejahtera dan bebas, maksud  sejahtera yakni, bagian dari jasmani, rohani, sosial dan bebas merupakan bagian dari bebas penyakit, cacat, kelemahan. Jadi sehat meliputi tiga aspek yang saling berkaitan erat, yakni jasmani, rohani, dan sosial. Itulah sebabnya pembinaan kesehatan melalui salah satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani atau olahraga, berpengaruh terhadap kedua aspeknya lainnya. Kutub lain dari sehat ialah sakit. Karena itu sehat bertingkat-tingkat sehingga tepat digunakan istilah derajat sehat. Dengan demikian derajat sehat selalu meningkat bila dibina dan sebaliknya menurun bila dilantarkan.
Menurut ilmu faal fungsi organ tubuh berubah dari keadaan istirahat ke keadaan bekerja, maka dibagi menjadi dua tingkatan:
1.      Sehat statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat.
2.      Sehat dinamis: Fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja, atau bergerak.
Seseorang yang sehat dinamis tentu sehat statis. Namun tidak sebaliknya. Jadi kian berat kerja atau olahraga yang dapat dilakukan seseorang dengan fungsi organ tubuh tetap dalam keadaan normal, kian tinggi derajat dinamisnya. Sebagai contoh, seseorang yang mampu berjalan di sepanjang tanjakan yang cukup panjang selama 10 menit atau lebih dengan kecepatan  wajar tanpa tanda-tanda sesak nafas, akan disebut memiliki derajat sehat dinamis. Tapi bila seseorang lainnya dapat berlari di sepanjang tanjakan itu tanpa tanda-tanda sesak nafas, maka dia disebut memiliki derajat sehat dinamis yang lebih tinggi. Sesak nafas menunjukan adanya fungsi organ tubuh yang tidak normal, yaitu ketidak mampuan organ tubuh memenuhi tuntutan kebutuhan olahdaya (metabolisme) yang lebih tinggi pada waktu terjadi kegiatan jasmani yang lebih berat.
            Setiap orang perlu memiliki derajat sehat dinamis. Apalah artinya sehat kalau orang itu sehat hanya sehat sewaktu beristirahat, apalagi jika sehat hanya sewaktu tidur. Perikehidupan manusia dalam setiap seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis pada tingkat tertentu. Jasmani yang BUGAR adalah yang memiliki derajat sehat dinamis yang mampu mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tanpa terjadi kelelahan yang berlebihan, dan kelelahan itu akan pulih kembali sebelum datang tugas yang sama pada keesokan harinya. Inilah inti dari pengertian  kebugaran jasmani. Kian tinggi derajat sehat dinamis seeorang, kian besar kemampuan kerja fisiknya dan kian kecil kemungkinan terjadi kelelahan. Orang seperti itu disebut memiliki derajat kebugaran jasmani yang tinggi.
Memaknai pengertian kebugaran jasmani beberapa  para ahli mengungkapkan  bahwa:
Menurut depdikbud maupun beberapa para ahli berpendapat mengenai kebugaran jasmani di bawah ini:    
            Depdikbud (1997: 4), kebugaran jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupamn fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relative lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya.
 Rusli Lutan (2002:7), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
T. Cholik Muthohir (1999) dalam Ismaryati (2006:40), menyatakan bahwa kebugaran jasmani merupakan kondisi yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami kelelahan yang berarti.
Judith Rink dalam Mochamad Sajoto (1988: 43), bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas  sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan berarti, dengan pengeluaran energy yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan.
Engkos Kosasih (1985: 10), kebugaran jasmani adalah suatu keadaan seseorang yang mempunyai kekuatan (strength), kemampuan (ability), kesanggupan, dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan efisien tanpa kelelahan.
Berdasarkan beberapa pendapat menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani merupakan komponen seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas selanjutnya.
B.              Fungsi Kebugaran Jasmani 
Kebugaran Jasmani mempunyai fungsi penting di dalam kehidupan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran Jasmani dapat meningkatkan kemampuan bekerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan, peretahanan bangsa, dan negara.
C.              Sasaran dan Tujuan
a.    Golongan yang dihubungkan dengan Pekerjaan:
·      Kesegaran jasmani bagi pelajar dan Mahasiswa untuk mempertinggi kemampuan dan kemauan belajar.
·      Kesegaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi.
b.         Golongan yang dihubungkan dengan keadaan:
·      Kesegaran jasmani bagi penderita cacad untuk rehabilitasi.
·      Kesegaran jasmani bagi ibu hamil untuk perkembangan bayi dalam kandungan.
c.         Golongan yang dihubungkan dengan usia:
·      Kesegaran jasmani bagi anak-anak untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang baik.
·      Kesegaran jasmani bagi orang tua adalah untuk mempertahankan kondisi fisik.
D.           Komponen- komponen Kesegaran jasmani
Kesegaran jasmani terdiri atas komponen sebagai berikut:
a.       Daya tahan              (endurance)                 f.   Kecepatan            (speed)
b.      Kekuatan                (Strength)                   g.   Kelentukan          (flexibility)
c.       Kelincahan               (Agility)
d.      Tenaga                     (Power)
e.       Keseimbangan         (Balance)
Untuk mendapatkan kondisi yang dinamis dan bugar memliki ketahanan yang tinggi, ada tiga hal yang sangat berpengaruh, yaitu:
1.      Intensitas latihan.
2.      Lamanya latihan.
3.      Frekuensi latihan.
E.            Tolak Ukur Ketahanan Kondisi Tubuh
Ketahanan atau daya tahan (endurance) seseorang atlit perlu dan harus di ukur. Tolak ukur ukur yang dipakai adalah kemampuan badan seseorang menghirup oksigen secara maksimal ( VO2 Max). Bagi atlet, semakin tinggi faktor endurance atau daya tahan diperlukan, semakin tinggi pula angka VO2 Max yang diharuskan. Contoh pemain sepak bola, syarat minimumnya agar dapat bermain dengan baik mulai permulaan sampai akhir pertandingan, jika kemampuan badannya mengambil atau menghirup oksigen antara 60-65 cc/kg berat badan/menit. Kurang dari itu, pastilah pada babak kedua (setelah turun minum/istirahat) sudah sangat menurun ketahanannya. Tanpa disadari keterampilannya menurun pula, bahkan dapat hilang atau habis.