KEBUGARAN JASMANI
A.
Kebugaran
Jasmani
Kebugaran
jasmani menyangkut segala kondisi
tubuh yang membedakan kebugaran seseorang dengan yang lainnya,
tergantung bagaimana ia melatih kondisi tubuhnya. Dengan kebugaran jasmani yang
terlatih, biasanya akan berdampak besar pada kesehatan manusia tersebut
sehingga dengan demikian ia dapat beraktivitas dengan biasanya tentunya dalam
kondisi yang bugar. Oleh karena itu kebugaran jasmani mempengaruhi segala aspek
kehidupan manusia untuk melangsungkan kehidupannya.
Sejalan
dengan yang dikemukakan Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) bahwa sehat terdiri
dari sejahtera dan bebas, maksud sejahtera
yakni, bagian dari jasmani, rohani, sosial dan bebas merupakan bagian dari
bebas penyakit, cacat, kelemahan. Jadi sehat meliputi tiga aspek yang saling
berkaitan erat, yakni jasmani, rohani, dan sosial. Itulah sebabnya pembinaan
kesehatan melalui salah satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani atau
olahraga, berpengaruh terhadap kedua aspeknya lainnya. Kutub lain dari sehat
ialah sakit. Karena itu sehat bertingkat-tingkat sehingga tepat digunakan
istilah derajat sehat. Dengan demikian derajat sehat selalu meningkat bila
dibina dan sebaliknya menurun bila dilantarkan.
Menurut ilmu faal fungsi organ tubuh berubah dari
keadaan istirahat ke keadaan bekerja, maka dibagi menjadi dua tingkatan:
1. Sehat
statis: fungsi organ tubuh normal dalam keadaan istirahat.
2. Sehat
dinamis: Fungsi organ tubuh normal dalam keadaan bekerja, atau bergerak.
Seseorang
yang sehat dinamis tentu sehat statis. Namun tidak sebaliknya. Jadi kian berat
kerja atau olahraga yang dapat dilakukan seseorang dengan fungsi organ tubuh
tetap dalam keadaan normal, kian tinggi derajat dinamisnya. Sebagai contoh,
seseorang yang mampu berjalan di sepanjang tanjakan yang cukup panjang selama 10
menit atau lebih dengan kecepatan wajar
tanpa tanda-tanda sesak nafas, akan disebut memiliki derajat sehat dinamis.
Tapi bila seseorang lainnya dapat berlari di sepanjang tanjakan itu tanpa
tanda-tanda sesak nafas, maka dia disebut memiliki derajat sehat dinamis yang
lebih tinggi. Sesak nafas menunjukan adanya fungsi organ tubuh yang tidak
normal, yaitu ketidak mampuan organ tubuh memenuhi tuntutan kebutuhan olahdaya
(metabolisme) yang lebih tinggi pada waktu terjadi kegiatan jasmani yang lebih
berat.
Setiap orang perlu memiliki derajat
sehat dinamis. Apalah artinya sehat kalau orang itu sehat hanya sehat sewaktu
beristirahat, apalagi jika sehat hanya sewaktu tidur. Perikehidupan manusia
dalam setiap seginya selalu membutuhkan dukungan derajat sehat dinamis pada
tingkat tertentu. Jasmani yang BUGAR adalah yang memiliki derajat sehat dinamis
yang mampu mendukung segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari tanpa terjadi
kelelahan yang berlebihan, dan kelelahan itu akan pulih kembali sebelum datang
tugas yang sama pada keesokan harinya. Inilah inti dari pengertian kebugaran
jasmani. Kian tinggi derajat
sehat dinamis seeorang, kian besar kemampuan kerja fisiknya dan kian kecil
kemungkinan terjadi kelelahan. Orang seperti itu disebut memiliki derajat kebugaran
jasmani yang tinggi.
Memaknai
pengertian kebugaran jasmani beberapa
para ahli mengungkapkan bahwa:
Menurut
depdikbud maupun beberapa para ahli berpendapat mengenai kebugaran jasmani di
bawah ini:
Depdikbud (1997: 4), kebugaran
jasmani pada hakekatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupamn fisik
seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif
dalam waktu yang relative lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan
masih memiliki tenaga cadangan untuk melaksanakan aktivitas lainnya.
Rusli Lutan
(2002:7), kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas
fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
T. Cholik Muthohir (1999) dalam Ismaryati (2006:40),
menyatakan bahwa kebugaran jasmani merupakan kondisi yang mencerminkan
kemampuan seseorang untuk melakukan tugas dengan produktif tanpa mengalami
kelelahan yang berarti.
Judith Rink dalam Mochamad Sajoto (1988: 43), bahwa
kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan
berarti, dengan pengeluaran energy yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan
geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila
sewaktu-waktu diperlukan.
Engkos Kosasih (1985: 10), kebugaran jasmani adalah
suatu keadaan seseorang yang mempunyai kekuatan (strength), kemampuan
(ability), kesanggupan, dan daya tahan untuk melakukan pekerjaannya dengan
efisien tanpa kelelahan.
Berdasarkan
beberapa pendapat menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani
merupakan komponen seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan
efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan mempunyai cadangan tenaga
untuk melakukan aktivitas selanjutnya.
B.
Fungsi
Kebugaran Jasmani
Kebugaran
Jasmani mempunyai fungsi penting di dalam kehidupan seseorang untuk melakukan
kegiatan sehari-hari. Kebugaran Jasmani dapat meningkatkan kemampuan bekerja
bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya
secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar
kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan di Jakarta pada tahun 1971
dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan,
kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia
berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan, peretahanan bangsa,
dan negara.
C.
Sasaran
dan Tujuan
a. Golongan
yang dihubungkan dengan Pekerjaan:
·
Kesegaran jasmani bagi
pelajar dan Mahasiswa untuk mempertinggi kemampuan dan kemauan belajar.
·
Kesegaran jasmani bagi
olahragawan untuk meningkatkan prestasi.
b.
Golongan yang
dihubungkan dengan keadaan:
·
Kesegaran jasmani bagi
penderita cacad untuk rehabilitasi.
·
Kesegaran jasmani bagi
ibu hamil untuk perkembangan bayi dalam kandungan.
c.
Golongan yang
dihubungkan dengan usia:
·
Kesegaran jasmani bagi
anak-anak untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang baik.
·
Kesegaran jasmani bagi
orang tua adalah untuk mempertahankan kondisi fisik.
D.
Komponen-
komponen Kesegaran jasmani
Kesegaran
jasmani terdiri atas komponen sebagai berikut:
a. Daya
tahan (endurance) f. Kecepatan (speed)
b. Kekuatan (Strength) g. Kelentukan (flexibility)
c. Kelincahan (Agility)
d. Tenaga
(Power)
e. Keseimbangan (Balance)
Untuk
mendapatkan kondisi yang dinamis dan bugar memliki ketahanan yang tinggi, ada
tiga hal yang sangat berpengaruh, yaitu:
1. Intensitas
latihan.
2. Lamanya
latihan.
3.
Frekuensi latihan.
E.
Tolak
Ukur Ketahanan Kondisi Tubuh
Ketahanan
atau daya tahan (endurance) seseorang atlit perlu dan harus di ukur. Tolak ukur
ukur yang dipakai adalah kemampuan badan seseorang menghirup oksigen secara
maksimal ( VO2 Max). Bagi atlet, semakin tinggi faktor endurance atau daya
tahan diperlukan, semakin tinggi pula angka VO2 Max yang diharuskan. Contoh
pemain sepak bola, syarat minimumnya agar dapat bermain dengan baik mulai
permulaan sampai akhir pertandingan, jika kemampuan badannya mengambil atau
menghirup oksigen antara 60-65 cc/kg berat badan/menit. Kurang dari itu,
pastilah pada babak kedua (setelah turun minum/istirahat) sudah sangat menurun
ketahanannya. Tanpa disadari keterampilannya menurun pula, bahkan dapat hilang
atau habis.